Sabtu, 30 Agustus 2014

Laut : Kekayaan Sumber Energi Terbarukan Sebenarnya

Indonesia merupkana negara maritim, atau yang sering disebut sebagai negara kepulauan. Indonesia  memiliki luas laut mencapai sekitar 3.1 juta km persegi, sedangkan untuk pulau (daratan) Indonesia mempunyai sejumalah 18.108 pulau , dimana hanya sekitar 6000 pulau saja yang mempunyai penduduk. Potensi Indonesia dibidang Sumber Daya Kelautan sangatlah besar, tidak bisa dipungkiri bahwa kekayaan laut kita merupakan salah satu kekayaan laut paling besar di dunia. Banyak hal yang bisa didapatkan dari laut mulai dari sumber pangan, sumber enegri, dan sumber pariwisata.
Pemanfaatan laut di Indonesia boleh dibilang hanya sebatas eksploitasi, belum ada kajian praktis yang bisa ditemukan dengan metode pamanfaatan laut sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa. Eksploitasi disini termasuk mengambil hasil kekayaan dasar laut berupa ikan, karang, minyak fosil dan lain sebagainya.
Fenomena yang sedang marak di Indonesia adalah krisis energi baik untuk listri maupun minyak bumi. Listrik dipasok kepada masyarakat sebagian besar masih menggunakan minyak bumi sehingga dengan keterbatasan minyak bumi dan harganya yang setinggi langit membuat perusahaan yang membidangi dan menyalurkan listrik ke masyarakat selalu merugi. Akibatnya adalah hampir diseluruh wilayah Indonesia selalu diliputi dengan krisis listrik yang berkepanjangan. Banyak para pakar sudah mendengungkan mengenai eneergi terbarukan, dimana konsep ini bermaksud untuk mengganti poros energi dari dominana menggunakan minyak bumi ke arah enegeri yang lebih ramah lingkungan dan menekan pengunaan minyak bumi (fosil).

Konsep energi terbarukan yang paling ngetren dikalangan masyarakat adalah konversi BBM tanah ke gas. Hal ini setidaknya memberikan dampak positif kepada keuangan negara, dimana subsidi minyak tanah yang sebelumnya menelan triliunan dana APBN bisa dialihkan kepada masyarakat yang membutuhkan karena harga gas lebih murah dan kuotanya masih lebih banayak. Selain itu penemuan energi terbarukan yang sering dibicarakan oleh masyarakat adalah penggunaan gas sebagai BB untuk kendaraan yang digunakan sehari-hari oleh masyakarat. Penggunaan BBG ini sudah mulai berkembang terutama di wilayah Jakarta, hal ini bisa dilihat dari penggunaan BBG pada bemo dan bus Transjakarta.
Energi terabrukan lainnya adalah penggunaan solar cell untuk kebutuhan sehari-hari baik untuk memasak, memanaskan air maupun untuk memenuhi kebutuhan listrik di rumah. Alternatif energi ini masih terlalu awam bagi masyarakat karena alat untuk membuat energi ini masih relatif mahal, dan pemerintah masih belum menjadikan area ini sebagai prioritas.
Mengacu pada konsep "Poros Maritim Utama", Indonesia dengan kekayaan laut dan keluasan lautnya sebenarnya memiliki potensi untuk melahirkan alternatif energi khususnya untuk energi listrik dengan memanfaatkan laut. Bagian laut yang dimanfaatkan adalah bagian arus laut yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan daya listrik, sehingga bisa digunakan oleh masyarakat. Tentunya alternatif energi ini lebih ramah lingkungan karena tidak adanya unsur pembakaran minyak bumi yang begitu intens yang  berdampak pada kelestarian hayati laut. Dwi Susanto dari Pusat Riset dan Pendidikan Universitas Surya mengungkapkan bahwa pemanfaatan arus laut dan gelombang pasang surut selat di Indonesia bisa mendapatkan energi listrik yang dapat menerangi seluruh kawasan asia tenggara. Penelitian ini sudah dibuktikan, hanya saja pemerintah masing menimbang-nimbang untuk menggunakan konsep energi terbarukan ini karena biaya pengembangannya akan sangat mahal karena memulai semuanya dari nol.
Konsep energi terbarukan dengan pemanfaatan arus dan gelombang air laut ini memang sangat dahsyat, dimana banyak negara-negara maju yang sudah mengaplikasikan konsep energi ini, salah satunya adalah Belanda. Sekali lagi agar energi terbarukan ini bisa benar-benara terasa manfaatnya, proyek ini harus menjadi priortias pemerintah dan pemerintah mempunyai politic will  yang positif terhadap konsep ini. Tanpa adanya dorongan dan kontribusi dari pemerintah, maka semua konsep energi terbarukan hanya omongan semata dan tidak akan menuju ke realitas. Untuk itu mari kita tunggu pemerintahan yang baru, apakah akan menggunakan konsep ini, atau malah akan mempertahankan konsep lama dengan membangun PLTA dan PLTU yang banyak menghasilkan kerugian bagi bangsa dan negara?. Seharusnya dengan konsep pertahanan Poros Martitm Utama, maka konsep energi juga harus memanfaatkan fungsi kelautan demi kemakmuran rakyat. (begu07).

0 komentar:

Posting Komentar